Profil Ayat
| Nama Surat : Al-Waqi'ah |
| Nomor Ayat : 71-72 |
| Nomor Surat : 56 |
| Tema : |
| Tumbuhan |
| Jumlah Pengunjung : 161 |
Detail Ayat
| Ayat |
| ﴿ اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ ﴾ |
| Terjemahan Kemenag 2019 |
Apakah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan? Apakah kamu yang menumbuhkan kayunya atau Kami yang menumbuhkan? |
| Tafsir Sains |
|
Ayat di atas dapat saja memecah perhatian pembacanya ke dalam dua topik sekaligus, yaitu fenomena api dalam kaitannya dengan kayu, dan pertanyaan siapa pencipta kayu yang menyebabkan adanya api. Namun sebelum membahas hal ini, perlu dipertanyakan juga apakah kayu yang dimaksud dalam terjemahan di atas adalah kayu dalam bentuk jadi (seperti halnya kayu bakar) ataukah lebih mengarah ke pohon yang menghasilkannya. Hal ini menjadi penting dijawab ketika kita membandingkan terjemah di atas dengan terjemah berbahasa Inggris atas ayat yang sama: “See ye the fire which ye kindle? Is it ye who grow its tree or do We grow it.”
Terjemah ini memakai kata tree, pohon. Apa hubungan antara pohon dengan api? Mengapa tidak digunakan saja kata kayu, yang itu lebih mudah ditemukan hubungannya dengan api? Bagi masyarakat yang hidup di abad ke–7 M, penggunaan kata kayu tentu lebih mudah dipahami karena mereka biasa menggunakan kayu kering sebagai kayu bakar. Tapi, dengan memakai kata pohon, Allah seolah memaksa para ilmuwan untuk berpikir dan lebih memperhatikan fenomena alam, menggali lebih dalam bukti-bukti eksistensi Allah melalui temuan-temuan ilmiah mereka.
Ada dua poin sekaligus yang hendak Al-Qur'an sampaikan melalui ayat ini. Pertama, ayat ini mengemukakan kebenaran dari ilmu pengetahuan yang akhirnya dibuktikan beratus tahun kemudian. Kedua, memastikan bahwa mereka yang membaca Al-Qur'an di abad ke–7 M tidak merasa bingung dalam memahami artinya. Dengan pengetahuan saat itu manusia diajak berpikir hanya mengenai api dari pohon yang menghasilkan kayu bakar. Sedangkan manusia di abad 21 M diajak berpikir secara ilmiah, kemudian menginterpretasikan api itu sebagai oksigen. Dengan demikian, Al-Qur'an telah mampu memenuhi rasa haus manusia akan pengetahuan, baik dari perspektif pengetahuan manusia yang hidup di abad ke–7, abad ke-21, dan sudah pasti abad-abad selanjutnya.
Ilmu pengetahuan modern memahami kata syajarah pada ayat di atas bukan sebagai pohon atau kayu, melainkan oksigen yang dilepaskan saat terjadinya proses fotosintesis. Proses fotosintesis dapat terlihat jelas pada tumbuhan tingkat tinggi dan alga. Beberapa jenis cyanobacteria yang hidup di lautan juga bertanggung jawab atas terjadinya fotosintesis di lautan. Semua tumbuhan hijau di atas bumi memiliki klorofil yang mengandung kloroplas di dalamnya. Klorofil menyerap sinar matahari dan mengkombinasikannya dengan karbondioksida dan air, dan meng hasilkan karbohidrat atau glukosa dan oksigen. Karbohidrat atau glukosa yang dihasilkan daun melalui proses ini digunakan oleh tumbuhan untuk membentuk tepung, lemak, dan protein. Produk kedua dari proses fotosintesis ini adalah oksigen.
Seluruh oksigen yang ada di bumi, yang digunakan dalam proses pernapasan dan pembakaran, hadir dari proses fotosintesis ini. Demikian dinyatakan oleh ilmu pengetahuan. Pernyataan tersebut adalah benar adanya, sebagaimana firman Allah yang berarti, “yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” (Yāsīn/36: 80), yang dalam terjemahan berbahasa Inggris berbunyi, “God is One Who produces for you fire out of the green tree, when behold! You kindle therewith”. Demikianlah yang Al-Qur'an kemukakan 14 abad lalu; disampaikan oleh seorang nabi yang ummi dan hidup di gurun bersama masyarakat yang mayoritas juga buta huruf, ketika ilmu pengetahuan dan peralatannya masih dalam tarafnya yang sangat primitif, bila tidak bisa dikatakan belum berkembang sama sekali. |
| Referensi |
|
Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains,
(Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 30-32.
Referensi Lengkap |
Daftar Pustaka :
IEEE :
[1] Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010, hlm. 30-32. Diakses pada 26 Oktober 2025 melalui website tafsil.id.
Chicago :
Tim Penyusun. Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010, 30-32. Diakses pada 26 Oktober 2025 melalui website tafsil.id.
APA :
Tim Penyusun. (2010). Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains (hlm. 30-32). Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI. Diakses pada 26 Oktober 2025 melalui website tafsil.id.