Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Al-A‘rāf
Nomor Ayat : 31
Nomor Surat : 7
Tema :
Diet Gizi Kesehatan Sistem Pencernaan Ilmu Kedokteran Sosiologi
Jumlah Pengunjung : 163

Detail Ayat

Ayat
﴿ ۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ ٣١ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.

Tafsir Sains

Dengan memahami nilai gizi dari sumber makanan seperti diuraikan sebelumnya seseorang akan dapat memilih makanan untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya. Itulah diet yang seimbang, suatu kombinasi makanan yang mengandung gizi yang mencukupi, tidak kurang tetapi juga tidak berlebih, sebab berlebihan dalam gizi juga tidak baik untuk kesehatan. Jadi, diet yang seimbang tidak diartikan dengan kombinasi makanan hewan dan nabati atau makanan berlemak dengan makanan rendah kolesterol, tetapi lebih diartikan pada diet yang mencukupi dari aspek protein dengan asam amino lengkap, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Ditinjau dari perspektif Al-Qur'an,  sesungguhnya diet makanan yang sehat dan tidak berlebihan merupakan bentuk pelaksanaan perintah Allah yang dinyatakan dalam Surah al-A‘rāf/7: 31.

Anjuran di atas pada hakikatnya tak lain adalah diet yang mencukupi. Dari aspek ilmu pengetahuan, diet yang mencukupi amatlah bermanfaat bagi seseorang, di antaranya:

1. Tercukupinya kebutuhan energi untuk bekerja, berkarya, dan beribadah.

2. Terjaganya kesehatan dengan ke cukupan makanan yang bergizi, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat.

3. Mencegah kelebihan makanan yang dapat menimbulkan penyakit. Sebagai contoh, kelebihan lemak akan menimbulkan obesitas yang memicu penyakit pembuluh darah dan jantung; kelebihan karbohidrat akan menyebabkan penyakit gula atau diabetes; sedang kelebihan protein dapat menimbulkan gangguan asam urat dan fungsi ginjal.

4. Mencegah penuaan. Meskipun penambahan umur tidak dapat dicegah, tetapi tanda-tanda atau kondisi penuaan seperti lemah badan, penyakit degeneratif, pikun, kulit yang mengerut, serta munculnya uban dapat dikendalikan atau di perlambat. Penuaan yang secara ilmiah diketahui akibat antioksidan dalam tubuh dapat dikendalikan dengan gizi yang cukup, terutama zat-zat antioksidan seperti vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti seng (Zn) dan selenium (Se) (lihat juga bahasan tentang penuaan).

Secara praktis, untuk mencapai diet yang mencukupi perlu diperhatikan 5 kelompok makanan, yakni:

a. Kelompok biji-bijian atau produknya. Beras, jagung, sereal, roti adalah beberapa dari sumber-sumber karbohidrat, vitamin, dan serat. Sumber karbohidrat lain seperti singkong, sagu, ketela atau produknya, dapat digunakan seba gai alternatif.

b. Kelompok penghasil minyak dan lemak, seperti minyak kelapa, mi nyak sawit, zaitun, minyak kacang, minyak biji bunga matahari, dan lain-lain; juga produk seperti mentega, margarin, minyak makan, dan mayones. Sumber makanan di atas juga merupakan sumber vitamin A, D, dan E, serta asam-asam lemak esensial.

c. Daging dan alternatifnya. Daging sapi, ikan, unggas, dan telur adalah sumber protein yang utama. Alternatif sumber nabati adalah kacang-kacangan seperti kedelai. Selain penghasil protein, sumber makanan di atas juga mengandung besi, vitamin B, serta asam-asam lemak yang bermanfaat bagi tubuh.

d. Susu dan produknya. Susu, keju, dan yoghurt adalah sumber protein dan lemak serta vitamin dan mineral (seperti kalsium dan fosfor).

e. Kelompok buah-buahan dan sayur sayuran. Kelompok ini amat pen ting sebagai penghasil vitamin (A dan C), mineral, dan serat. Di dalam sayur dan buah-buahan terdapat banyak senyawa yang mengandung antioksidan yang di perlukan untuk memperlambat proses penuaan.

Berdasarkan pengetahuan tentang sumber makanan dan gizi sebelumnya dapat diketahui bahwa setiap sumber makanan, apakah hewani atau nabati, mengandung kelebihan dan kekurangan. Selain itu, pemilihan makanan dari aspek gizi harus mempertimbangkan pula aspek rasa dan aroma. Sebagai contoh, untuk memilih sumber protein dapat dipilih daging hewan seperti sapi dan domba, atau unggas seperti ayam dan bebek, atau kelompok ikan dan udang, atau kelompok nabati seperti tempe dan tahu.

Tentu saja dalam pemilihan demikian perlu dipertimbangkan pula perihal harga dan kesukaan. Demikian juga pentingnya pengendalian diri dalam memilih makanan. Fast food, makanan gorengan, dan manisan adalah makanan yang enak dan nikmat, tetapi nafsu makan harus dikendalikan agar tidak berlebihan. Selain itu, perlu dipahami bahwa diet makanan bukanlah pilihan makanan sesaat, melainkan pola makan harian, mingguan, atau seterusnya. Karena itu, selain pengetahuan dan pengendalian diri juga diperlukan disiplin untuk mencapai gizi yang mencukupi, guna melaksanakan firman Allah seperti ter tulis dalam Surah al-A‘rāf/7: 31 di atas.

Referensi
Tim Penyusun, Makanan dan Minuman Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2013), 48-51.

Referensi Lengkap